Selasa, 26 Juni 2012

Menjauhi Tempat yang Haram


Materi ini aq dapat ketika mentoring bersama ka nisa yuukk ahh qt review apa ajah yang udah q peroleh !!!
 
Mengapa menjauhi tempat yang haram itu sangat penting??? bukankah tak mengapa mendekat asal kita kuat iman untuk tidak mencoba masuk kedalam tempat haram tersebut??? cek this out to answer this question.

1. mendekati tempat yang haram akan menimbulkan hawa nafsu yang sebelumnya sudah terkendali
2. jika syahwat sudah tergoda maka hal ini akan mengakibatkan ketenangan hati dan jiwa terganggu
3. akan memunculkan kecurigaan orang lain terhadap diri kita
4. mengotori mata dengan dosa
5. mengikis keimanan dan menghilangkan kebencian akan perbuatan maksiat (bisa jadi qt akan memandang maksiat itu dengan hal yang biasa-biasa saja)
6. memperbesar kemungkinan meningal dalam keadaan suul khotimah
7. tempat maksiat bisa menjadi sumber kemaksiatan yang lebih besar lagi sehingga menjadi pusaran kemaksiatan yang sulit untuk keluar jika kita sudah terjerumus kedalamnya, juga menjadi sumber tersebarnya kemaksiatan yang lain. 

Tarbiyah


    My first time meeting with tarbiyah

 
Teman, kapan pertama kali kalian mengenal tarbiyah???
                Kalau aq ketika masih duduk dikelas VI KMI. Entah mengapa aq menulis hal ini, mungkin karena tiba-tiba aq rindu berat sama bu rita (my first mentor). Begini cerita awalnya mengapa aq bisa ikut masuk ke dunia tarbiyah yang subhanallah indah sekali. Mengapa??? Sebab aq dipertemukan dengan saudara-saudara baru, belajar banyak hal, menyegarkan iman dan hal lain yang tak cukup bila diungkapkan disini.

SEPATU MERAH MUDA



Add caption

Ayah, hari ini Syifa diejek lagi,katanya sepatu syifa jelek, dan yang pakai sepatu jelek gak boleh masuk sekolah”tangis Syifa pecah. Ketika sampai dirumah ayahnya dengan terpaku,dia melihat sepatu anak perempuannya itu. Sepatu itu memang dianggap sudah tak layak pakai,bagian yang depan sepatu memang menganga lebar,sedangkan warnanya sudah tiak bisa dibilang berwarna biru lagi.pak Rahmat, ayah Syifa membeli sepatu itu dua tahun yang lalu ketika Syifa baru masuk sekolah dasar, kini Syifa sudah duduk dikelas tiga

Minggu, 24 Juni 2012

المنافسة

                              المنافسة
          المنافسة هي من إحدي الطرائق في زيادة الإنتاج .و أحسن الطريقة النسبة  التشجيع و الحفز و الغضب علي العمّال و غير ذالك. لأنّ الناس يحبّ التفوق بغضهم بعضا.في التعلّم منافسة بين الطلاّب. في المكتب منافسة بين الموظف. يكون المنافسة خيرا إذا كان في أمور الحسنن و خاليا من الحسد. من سابق و في صدوره حسد سوف فسد كل أعماله و من ترك الحسد عند المنافسة سوف طاب كلّ أعماله ولوكان ليس فائزا و هو لايضع الكره في صدوره. في المصنع منافسة أيضا بين العمّال. هذه المنافسة منافسةٌ طيّبةّ لأنّ من زاد إنتاجه  فحمده مدير المصنع و حصل علي أجلاةٍ كبيرةٍ ثمّ تبع أصحابه لزيادة الأنتاج كي يحصلو علي أجرةٍ كبيرةٍ أيضا. و حصل مدير المصنع و صاحب المصنع علي ربحٍ كبيرٍ بسبب المنلفسة بين العمّال.و نحن كطلاّب الجامعة نستطيع أن نقيم يالمنافسة  يعني المنافسة في التعّلم. من حصل علي نتيجةٍ كبيرةٍ فلابدّ علينا أن نسابقَه بالتعّلم جيدًا كي نحصل علي نتيجةٍ كبيرةٍ أيضا.

حفّت الجنّة بالمكاره و النّار بالشهوات

    حفّت الجنّة بالمكاره و النّار بالشهوات
            كلّ الناس يريد أن يدخل الجنّة و لا أحد يريد أن يدخل النّار. لكنّ الشيطان يوسوس النّاس كي يصاحبه في النّار. لأنّ الشيطان لا يرضى إذا كان أبناء آدم يدخل الجنّة. ثمّ جعل الله الطاعة صعبة في صدور الناس,و و كانت كل شهوات لذيذة مثال الشهوة يعني المعصية كالسرقة و الإختلاس إنّ بعض النّاس رأى أنّ السرقة لذيذة, بدون الأعمال الصعبة, يحصل علي مال كثير. هذا خطأ كبير.
        إنّ الله يمتحن طاعة عبده و يراقب أفعال النّاس. من أطاع الله أعدّ الله الجنّة له. و من يتبع شهواته أعّد الله النّار و العذاب شديدا له. السبيل إلي النّار سهلٌ لأنّ أكبر عدوّ النّاس هو شهوة. و المسلم القوي ليس من له العضلات الكبيرة ولكنّ المسلم القوي هو الذي استطاع أن يحارب شهواته و يمشي في سبيل الحق يعني سبيل الله ولو كانت العاصفة الكبيرة تعيقه.  إذن أهل الجنّة من الذين يتركون المعصية و شهواتهم.  والآن ندرّب أنفسنا لترك المعصية ولو كان صعب و عسى أن نكون المسلم أهل الجنّة. آمين آمين ياربّ العالمين.

Pengantin Muda ala Abu Hakim


Pengantin Muda ala Abu Hakim

            Sudah tiga hari  belakangan ini Umar tak bisa tidur dengan nyenyak. Perkataan kang Irfan sang guru mengajinnya di surau masih terngiang ngiang di telinganya.
Ya kang Irfan yang baru tiga  minggu yang lalu menjadi warga desa sukatani Bogor ini memang biasa mengisi pengajian remaja yang mm……mm…..bisa dibilang diminati oleh pemuda sekitar karena gaya bahasanya yang mudah dicerna dan tutur katanya yang sopan santun kepada siapapun. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Kang Irfan bisa memberi banyak perubahan terutama bagi pemuda desa Sukatani ini.Pemuda yang biasanya enggan mengisi surau kini setiap hari kamis sore dan minggu sore giat  mengikuti pengajian yang diisi oleh kang Irfan.Entah kenapa kang Irfan punya pesona tersendiri yang bila mengikat para pemuda desa ini.

Sekeping Kenangan UN

         Sekeping Kenangan UN


Sekarang liburan semester genap dan usai liburan ini pendidikan q akan segera melangkah pada tahapan semester selanjutnya yakni semester 5. Mengisi liburan semester ini aq mencoba merapihkan rak buku yang sudah sekian lama tak sempat aq rapihkan. Ada 2 kemungkinan untuk itu, yang pertama karena banyak kegiatan dan tugas kuliah yang menjadikan q belum sempat merapihkannya dan yang kedua karena aq mungkin terlalu malsa untuk itu, hehehe
Ku raih kembali novel Dalam Mihrab Cinta yang sudah lama tersimpan dalam rak buku. Novel kenangan yang dihadiahkan seseorang berinisial ‘S’ saat hari terakhir Ujian Nasional.
Memory kenanganku terasa bergerak perlahan menuju tahun 2009 saat dimana buku itu aq terima dan ketika itu aq masih duduk di kelas VI KMI.

Perjuangan

                                           Perjuangan

 

Benteng kekar ini
telah mejadi saksi
ketika ratusan pasang kaki berlari
ratusan jiwa menanti syahid
jutaan tetes darah dari para mujahid

Semangat perjuangan tak pernah pudar
walau bayangan kematian terbuka lebar
rasa cinta mereka terhadap agama
tak mengurangi kegigihan mereka

Para Mujahid berlari dengan bekal iman
tak peduli tetesan peluh yang membasahi badan
asalkan agama Allah bisa ditegakkan

Para Mujahid berjuang tak kenal lelah
walau nyawa menjadi taruhan
mereka tetap berjuang demi keselamatan iman

Senin, 11 Juni 2012

Aliran Linguistik


·   LINGUISTIK TRADISIONAL
Tata bahasa tradisional menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantic.
1)      Linguistik zaman yunani
Studi bahasa dari sekitar abad ke- 5 SM samapai sekitar abad ke-2 M jadi perkiraan sekitar 600 tahun. Masalah yang dibahas oleh para tokoh linguistiknya yaitu : (a) pertentangan antara fisis dan nomos dan (b)pertentangan antara analogi dan anomali.
Fisis itu maksudnya bahasa mempunyai asal usul, sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat diganti diluar manusia itu sendiri. Oleh karena itu tidak dapat ditolak. Kelompok yang menganut paham ini yaitu kaum naturalis. Nomos (konvensional) maksudnya makna-makna kata diperoleh dari hasil tradisi atau kebiasaan. Kelompok yang menganut paham ini yaitu kaum konvensional.
Analogi itu maksudnya bahasa bersifat teratur. Tokoh pada kaum analogi adalah Plato dan Aristoteles. Anomali maksudnya bahasa itu bersifat tidak teratur. Kaum anomaly sejalan dengan kaum naturalis, kaum analogi sejalan dengan kaum konversional
*      Kaum Shopis (muncul pada abad ke-5 SM)
Studi yang terkenal antara lain: melakukan kerja secara empiris, pasti dan menggunakan ukuran-ukuran tertentu, serta membedakan tipe-tipe kalimat berdasarkan isi dan makna. Salah satu tokohnya adalah Protogoras yang membagi kalimat menjadi kalimat narasi, kalimat Tanya, kalimat jawab, kalimat peintah, kalimat laporan, doa dan undangan dan Georgias yang membicarakan gaya bahasa seperti yang kita kenal sekarang.
*      Plato (429347 SM)
            Studi bahasa yang terkenal antara lain : memperdebatkan analogi dan anomaly juga dialah orang yang pertama kali membedakan kata dalam onoma dan rhema. Onoma (bentuk tunggalnya onomata) dapat berarti : nama, (dalam bahasa sehari-hari),  nominal(dalam istilah tata bahasa), subjek. Rhema (bentuk tunggalnya rhemata) dapat berarti : ucapan, verba ataupun predikat.
*      Aristoteles (salah seorang murid plato) (384-322 SM)
        Studi bahasanya yang terkenal antara lain : menambahkan satu kelas kata yaitu syndesmoi atas pembagian yang dibuat Plato. Syndesmoi adalah kata yang lebih banyak bertugas dalam hubungan sintaksis (kurang lebih sama dengan preposisi dan konjungsi). Aristoteles juga membedakan jenis kelamin kata menjadi 3 yaitu : maskulin, feminim dan neutrum.
*      Kaum Stoik (awal abad ke-4 SM)
            Studi bahasanya antara lain :
        i.      membedakan studi bahasa secara logika dan studi bahasa secara tata bahasa,
      ii.      menciptakan istilah-istilah khusus untuk studi bahasa
    iii.      membedakan 3 komponen utama dalam studi bahasa yaitu (a) tanda (semainon) (b) makna (semainomen atau lekton) (c) hal yang diluar bahasa (benda atau situasi).
    iv.      Membedakan legein (bunyi yang merupakan bagian dari fonologi tetapi tidak bermakna) dan propheretal (bunyi bahasa yang mengandung makna)
      v.      Membagi jenis kata menjadi 4 yaitu : kata benda, kata kerja, syndesmoi, dan athoron (kata yang menyatakan jenis kelamin dan jumlah)
*      Kaum Alexandrian
            Mereka menganut paham anologi dan mewarisi buku Tata Bahasa Dionysius Tharax (lahir sekitar tahun 100 SM). Diterjemahkan oleh Remius Palaemon pada abad 1 M dengan judul Ars Grammatika dan menjadi cikal bakal tata bahasa tradisional.

Di India pada tahun 400 SM ada seorang sarjana Hindu bernama Panini yang menyusun sekitar 400 pemerian tentang struktur tata bahasa sansakerta . Leonard Bloomfield (1887-1949) menyebut Panini sebagai one of the greatest monuments of the human intelligence karena buku astdhyasi bukunya itu merupakan deskripsi lengkap dari bahasa sansakerta yang pertama kali ada.

2)      Linguistik Zaman Romawi.
*      Varro dan “De Lingua Latina”. Buku ini membahas etimologi (cabang linguistic yang menyelidiki asal usul kata beserta artinya), dan morfologi (cabang linguistic yang mempelajari kata beserta pembentukkannya). Ia membagi kelas kata latin menjadi 4 bagian yaitu kata benda, kata kerja, partisipel, adverbium. Menurutnya, kasus dalam bahasa latin ada 6: nominativius (bentuk primer), genetivius (menyatakan kepunyaan), dativius (menyatakan menerima), akusativius (bentuk objek), vokativius (bentuk sapaan), ablativius (menyatakan asal).
Varro juga membedakan deklinasi (perubahan bentuk kata yang berkenaan dengan kategori, kasus, jumlah dan jenis) menjadi deklinasi naturalis (bersifat reguler) dan voluntaris (bersifat ireguler).
*      Institutiones Grammaticae (tata bahasa priscia). Buku ini menjadi dasar tata bahasa latin dan filsafat pada zaman pertengahan serta membahas Fonologi (mengkaji bagian terkecil dari bunyi yang dapat dituliskan), morfologi dan sintaksis (tata susun kata yang selaras dan menunjukan kalimat itu selesai) . Bunyi dibedakan menjadi 4 macam yaitu : vox artikulata (bunyi yang ducapkan untuk membedakan makna), vox martikulata (bunyi yang tidak diucapkan untuk menunjukan makna), vox litterata (bunyi yang dapat dituliskan) dan vox iletterata (bunyi yang tidak dapat dituliskan). Serta ada 8 jenis kata yaitu : nomen (kata benda), verbum (kata kerja), participium, pronomen (kata pengganti), adverbium (atribut verbum), praepositio (preposisi), interjectio (menyatakan perasaan), conjuctio (kata hubung).

3)      Zaman Pertengahan.
         Studi bahasanya mendapat perhatian penuh dari kaum skolastik. Tokoh yang terkenal pada zaman ini adalah Petrus Hispanius. Ia memiliki peran penting dalam bidang linguistic diantaranya : membedakan nomen menjadi 2 yaitu nomen substantivum dan adjectivum juga membedakan partes orationes atas categorematik (semua bentuk yang dapat menjadi subjek atau predikat) dan syntategorematik (semua bentuk tutur lainnya).
4)      Zaman Renaisans (zaman pembukaan abad pemikiran modern).
      Terdapat 2 hal yang menonjol : (1) sarjananya menguasai bahasa Latin, Yunani, Ibrani dan Arab (2) bahasa Eropa juga mendapat perhatian dalam pembahasan tata bahasa.
5)      Menjelang lahirnya linguistic modern. Merupakan tonggak penting dalam studi bahasa
·         LINGUISTIK STRUKTURALIS (Mendeskripsikan suatu bahasa berdasarkan cirri atau sifat khas yang dimiliki bahasa itu).
1.      Ferdinand de Sausure (bapak linguistic modern 1857-1913).
      Pandangan yang dimuat dalam bukunya yang berjudul Course de Linguistique Generale yaitu (a) telaah sinkronik (mempekajari bahasa pada kurun waktu tertentu saja) dan diankronik (mempelajari bahasa sepanjang zaman), (b) perbedaan langue (keseluruhan system tanda yang berfungsi sebagai alat komunikasi verbal antara para anggota suatu masyarakat bahasa dan bersifat abstrak) dan parole (pemakaian bahasa oleh masing-masing anggota masyarakat bahasa dan bersifat konkret), (c) perbedaan significant (citra bunyi yang timbul dalam pikiran kita) dan signifie (pengertian atau kesan makna yang ada dalam pikiran kita). Significant dan signifie merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan serta (d) hubungan sigmatik (hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan yang tersusun secara berurutan dan bersifat linear dan paradigmatic (hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang bersangkutan)
      Hubungan sigmatik terdapat pada tataran fonologi, morfologi dan sintaksis. Pada tataran fonologi yaitu :
a-y-a-m/ m-a-y-a/ y-a-m-a
apabila urutannya diubah, maka maknanya akan berbah bahkan tidak bermakna sama sekali. Pada tataran morfologi yaitu pada kata meja hijau kata ini tidak bisa diubah menjadi hijau meja karena maknanya akan berubah. Pada tataran sintaksis yaitu : ada kalimat yang jika diubah susunannya tidak akan mengubah makna seperti : Maya libur hari Senin / Hari Senin Maya libur. Namun ada kalimat yang berubah makna jika susunannya diubah seperti : ini baru bir/ ini bir baru.
      Hubungan Paradigmatik terdapat pada tataran fonologi, morfologi dan sintaksis. Pada tataran fonologi yaitu : r-a-t-a/ k-a-t-a/ b-a-t-a. Pada tataran morfologi yaitu : me-masak/ di-masak/ ter-masak. Pada tataran sintaksis yaitu Umar-mencuci-baju/siti-memasak-air.
2.      Aliran Praha
            Aliran ini lahir pada tahun 1926  dan diprakarsai oleh VilemMathesius (1822-1945). Tokoh-tokoh lainnya yaitu Nikolai S. Trubetskoy, Roman Jakobson dan Morris Halte, mereka memiliki pengaruh yang besar terutama dalam bidang fonologi. Bidang fonologi aliran paha merupakan aliran yang pertama yang membedakan dengan tegas antara fonetik (mempelajari bunyi itu sendiri) dan fonologi (mempelajari bunyi dalam suatu system)
            Selain itu aliran ini juga memperkenalkan morfonologi (meneliti hubungan fonologis yang terjadi sebagai akibat hubungan morfem dengan morfem). Villem Mathesius menelaah kalimat melalui pendekatan fungsional
3.      Aliran Gloesematik
            Aliran ini lahir di Jerman. Tokohnya yaitu Louis Hjemslev (1899-1965). Menurutnya teori bahasa haruslah bersifat sembarang saja serta teori itu harus dapat dipakai secara tersendiri untuk dapat memperhitungkan kemungkinan- kemungkinan yang timbul dari premis-premisnya. Ia menganggap bahasa dan sebagai suatu system hubungan bahasa mengandung 2 segi, segi ekspresi dan segi isi. Masing-masing segi mengandung forma dan substansi.  
4.      Aliran Firthian
            Tokohnya yaitu John R firth (1890-1960) melahirkan teori mengenai Fonologi prosodi yaitu suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fonetis. Selain itu ia berendapat bahwa telaah bahasa harus memperhatikan komponen sosiologis.
5.      Linguistik sistemik
            Tokohnya yaitu M.A.K Halliday ia mengembangkan teori neo-firthian linguistic yang sekarang dikenal dengan teori linguistic sistemik. Pokok pandangannya adalah
(a)    Memberikan perhatian penuh pada segi kemasyarakatan bahasa
(b)   Memandang bahasa sebagai pelaksana
(c)    Mengutamakan pemerian cirri bahasa tertentu beserta variasinya.
(d)   Mengenal adanya gradasi dan kontinum
(e)    Menggambarkan tiga tataran utama bahasa yaitu :
SUBSTANSI
FORMA
SITUASI
Substansi fonik
Substansi grafik
Fonologi
Grafologi
Leksis
Gramatikal 
konteks
Tesis, Situasi langsung
Situasi luas

ü  Substansi : bunyi dan lambang yang digunakan waktu berbicara dan menulis
ü  Substansi fonik : substansi bahasa lisan
ü  Substansi grafik  : substansi bahasa tulis
ü  Leksis : menyangkut butir-butir lepas bahasa dan pola tempat letaknya
ü  Gramatikal : menyangkut kelas butir bahasa dan pola temoat letaknya
ü  Forma : susunan substansi dalam pola yang bermakna
ü  Tesis : tuturan apa yang sedang dibicarakan
ü  Situasi langsung : tuturan yang betul-betul diucapkan orang
ü  Situasi luas : menyangkut semua pengalaman yang mempengaruhi untuk memakai tuturan tersebut
6.      Leonard Bloomfield (1877-1949) dan Strukturalis Amerika
Tokohnya yaitu Leonard. Aliran ini berkembang di Amerika sekitar tahun 30-an sampai 50-an. Faktor penyebabnya adalah :
Ø  Mereka ingin memerikan bahasa Indian secara sinkronik
Ø  Dalam memerikan bahasa aliran strukturalisme, mereka mendasarkan diri pada fakta objektif yang dapat dicocokan dengan kenyataan yang dapat diamati
Ø  Diantara linguis ada hubungan yang baik karena adanya The Linguistic Society of Amerika yang merupakan wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.
            Cara kerja dalam aliran ini yaitu : melalui pendekatan empiric, data dikumpulkan dan diklasifikasikan berdasarkan distribusinya, maka sering disebut juga sebagai kaum distribusionalis dan aliran taksonomi  karena aliran ini menganalisis dan mengklasifikasi unsure-unsur bahasa berdasarkan hubungan hireakinya.
7.      Aliran Tagmemik
      Tokohnya yaitu Kenneth L. Pike. Aliran ini bersifat strukturalis tetapi antropologis  Menurutnya satuan dasar dari sintaksis adalah tagmem (yang artinya susunan dalam bahasa Yunani). Tagmem adalah korelasi antara fungsi gramatikal atau slot dengan sekelompok bentuk-bentuk kata yang dapat saling bertukar untuk mengisi slot tersebut.  Kalimat diungkapkan dengan rumus :
S;FN + P:FV + O:FN  (Subjek: Frase Nominal + Predikat :Frase Verbal + Objek: Frase Nominal)
Dalam perkembangan lebih lanjut, sebuah kalimat memiliki pola :
S
KGH
P
KKt
O
KB
K
FD
Pel

ak

tuj

al

Saya
Menulis
Surat
Dengan Pensil

·         LINGISTIK TRANSFORMASIONAL DAN ALIRAN-ALIRAN SESUDAHNYA
      Banyak tokoh yang merasa terdapat kekurangan pada model structural sehingga merevisi model structural disana sini
1.   Tata Bahasa Transformasi
Tokohnya yaitu Noam Chomsky yang menulis buku Syntactic Structure. Menurutnya, salah satu tujuan penelitian bahasa adalah untuk menyusun kata bahasa dari bahasa tersebut. Setiap tata bahasa dari suatu bahasa merupakan teori dari bahasa itu sendiri dan bahasa itu harus memenuhi 2 syarat yaitu :
a.       Kalimat yang dihasilkan harus diterima oleh pemakai bahasa, wajar dan tidak dibuat buat
b.      Tata bahasa harus berbentuk sedemikian rupa sehingga istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja dan harus sejajar dengan teori linguistic tertentu.
      Chomsky membedakan kemampuan (competence) dan perbuatan berbahasa (performance). Kemampuan adalah pengetahuan yang dimiliki pemakai bahasa mengenai bahasanya. Performance adalah pemakaian bahasa itu sendiri dalam keadaan yang sebenarnya. Menurut aliran ini, sebuah tata bahasa hendaknya terdiri dari sekelompok kaidah yang tertentu jumlahnya tetapi dapat menghasilkan kalimat yang tidak terbatas jumlahnya. Tata bahasa terdiri dari 3 komponen yaitu (a) komponen sintaksi (b) komponen semantic (c) komponen fonologis.
2.      Semantik Generatif
Menjelang dasawarsa tujuhpuluhan, beberapa murid Chomsky antara lain Postal, Lakoff, MC Cawly dan Kiparsky memisahkan diri dari kelompok Chomsky. Kelompok ini dikenal dengan nama kaum semantic generatif. Menurut teori ini, struktur semantik dan struktur sintaksis bersifat homogen dan untuk menghubungkannya cukup dengan kaidah transformal saja dan sudah seharusnya kedua hal itu diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu. Menurut teori ini argument adalah sesuatu yang dibicarakan dan predikat itu semua yang menunjukan hubungan, perbuatan, sifat dsb. Jadi, dalam menganalisis sebuah kalimat, teori ini berusaha mengabstraksikan predikatnya dan menentukan argumennya. Dalam mengabstraksikan predikat, teori ini berusaha menguraikannnya lebih jauh sampai diperoleh predikat yang tidak dapat diuraikan lagi, yang disebut predikat inti.
3.      Tata Bahasa Kasus
      Teori ini diperkenalkan oleh Charles J Fillmore dalam karangannya yang berjudul “The Case for Case” tahun 1968. Didalamnya ia membagi kalimat menjadi (1) modalitas yang bisa berupa unsure negasi, kala, aspek dan adverbial dan (2) proposisi yang terdiri dari sebuah verba yang disertai dengan sejumlah kasus (hubungan antara verba dengan nomina). Makna dalam sebuah kalimat dirumuskan seperti berikut :
     + [--- X, Y, Z] seperti OPEN + [A (agent:pelaku), I (Instrument: alat), O (objek:tujuan) 
      Dalam teori tahun 1968 ia tidak membatasi jumlah kasus, pada tahun 1971 Kaus dibatasi menjadi agent, experience (peristiwa psikologi), object, means, source (keadaan, tempat atau waktu yang sudah), goal (keadaan, tempat atau waktu yang kemudian),  dan referential (acuan).
      Persamaan teori ini dengan teori semantic generative adalah sama-sama menumpukan teorinya pada predikat atau verba.
4.      Tata Bahasa Relasional
      Muncul tahun 1970-an dengan tokohnya yaitu David M, Perlmutter dan Paul M. teori ini berusaha mencari kaidah kesemestaan bahasa.menurut teori ini, setiap struktur bahasa terdiri dari jaringan relasional yang meliputi tiga macam maujud yaitu:
(a). seperangkat simpai (nodes) yang menampilkan elemen-elemen di dalam suatu struktur
(b). seperangkat tanda relasional yang merupakan nama relasi gramatikal yang disandang oleh elemen itu dalam hubungannya dengan elemen lain.
(c). Seperangkat ‘coordinates’ yang dipakai untuk menunjukan pada tataran yang manakah elemen itu menyandang relasi gramatikal tertentu terhadap elemen yang lain.
·         TENTANG LINGUISTIK DI INDONESIA
1.   Indonesia memiliki beragam bahasa sehingga para ahli Belanda dan Eropa menelitinya uuntuk kepentingan pemerintahan colonial. Penelitiannya masih bersifat observasi dan klasifikasi. baru sampai pada tahap deskripsis sederhana mengenai system fonologi, morfologi, sintaksis serta pencatatan butir-butir leksikal beserta terjemahan maknanya dalam bahasa eropa dalam bentuk kamus. Tetapi penelitian yang dilakukan oleh Van der Tuuk, Brandstetter, Dempwolf dan Kernte;ah mampu merumuskan teori seperti ‘hukum van der tuuk’, ‘hukum R-G-H’ dan hokum ‘R-D-L’. Beberapa hasil penelitian mereka dapat kita lihat pada sejumlah buku Bibliographical Series. Pendeskripsian terhadap bahasadaerah masih dilakukan oleh pusat bahasa sampai sekarang
2.   Gema konsep linguistic hadir di Indonesia pada akhir tahun 50-an. Awalnya pendidikan linguistic masih terpaku pada konsep tata bahasa tradisional. Semenjak kepulangan linguis Indonesia dari Amerika, seperti Anton M, Moeliono dan T.W. Kamil barulah diperkenalkan konsep fonem, frase dan klausa. Tatapi muncul anggapan bahwa konsep linguistic modern merusak bahasa dan pendidikan bahasa. Awal tahun 70-an terbit buku yang berjudul ‘Tata Bahasa Indonesia’ karangan Gorys Jeraf menjadikan konsep linguistic modern mulai diterima.
      Datangnya Prof Verhaar, guru besar linguistic dari Belanda yang kemudia disusul dengan adanya kerjasama kebahasaan Indonesia-Belanda menjadikan studi linguistic terhadap bahasa daerah dan nasional di Indonesia semakin Marak.
3.   Tanggal 15 November 1975 berdiri organisasi kelinguistikan dengan nama Masyarakat Linguistik Indonesia (MLI) yang anggotanya adalah para linguis serta mengadakan kegiatan seperti seminar linguistic dll. Sejak tahun 1983 MLI menerbitkan jurnal dengan nama Linguistik Indonesia. Sebelumnya, di Indonesia sudah ada majalah Linguistik berbahasa Inggris dengan judul NUSA yang dirintis oleh Prof. Dr. J.W.M Verhaar SJ. Tetapi jurnal itu tidak terbit lagi saat ini.
4.   Penyelidikan bahasa Indonesia banyak dilakukan oleh orang luar seperti di Universitas Leiden di Belanda, Robins di London yang mengkaji bahasa sunda, Grijins di Belanda juga yang mengkaji dialek Jakarta dsb.
5.   Bahasa Indonesia menduduki tempat sentral dalam kajian linguitik sekarang sebab bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan bahasa persatuan serta telah mempunyai sebuah buku tata bahasa baku dan sebuah kamus besar yang disusun oleh pakar yang handal. Serta tercatat beberapa nama seperti Kridalaksana, Kaswanti Purwo, Dardjowidjojo dan Soedarjanto  yang telah menghasilkan tulisan mengenai segi dan aspek bahasa Indonesia.

kursor