Rabu, 22 Agustus 2012

Kisah Perjuangan pada 3 Masa yang Berbeda

            Waktu sahur tahun ini aku ditemani oleh tayangan kisah penuh perjuangan yaitu film Omar. Sudah dua orang teman Facebook ku yang men-Share kehebatan film ini. Bagaimana tidak, kita para penonton seakan dibawa menuju zaman dimana rasulullah dan para sahabatnya menegakkan Agama Islam.
        Dalam film itu kita bisa melihat situasi perang antara Kaum Muslimin melawan Kaum kafir. Unta-unta serta kuda seakan menjadi saksi berkobarnya jiwa kepahlawanan para pendahulu Islam. Debu-debu yang mengepul dari hasil pijakan hewan tunggangan yang berlarian itu juga menjadi bumbu pelezat sebagai penambah ketegangan suasana perang yang sedemikian dahsyat. Anak panah-anak panah, tombak serta tameng menjadi pemandangan tak terelakkan dalam situasi perang di zaman ini.

Kamis, 16 Agustus 2012

Sekedar sharing

          Berbicara dakwah dan islam rasanya diri ini belum pantas untuk menuliskan materi ini. Namun ini hanya sekedar share beberapa materi yang telah ku dapatkan pada mentoring kemarin, Rabu, 15 Agustus 2012. Saya juga meyakini bahwa teman-teman lebih hebat dalam memahami agama islam ini.
            Kali ini saya akan menyinggung sedikit tentang dakwah. Pertama-tama kita harus mengerti betul apa itu makna dakwah. Dakwah secara bahasa itu adalah undangan atau ajakan. Namun kita sebagai kader dakwah hendaknya melaksanakan dakwah ini dengan cara yang baik, jangan sampai orang lain merasa diseret pada jalan kebaikan karena kekeliruan dakwah yang kita jalankan. 

Jumat, 10 Agustus 2012

Nyanyian sebatang Pohon


Bintang…. Mengapa kau tak tampak malam ini?
Menemani kesendirian ku saat ini.
Sebab kini tak ada lagi sanak saudara di sekelilingku.
Semua dibabat habis oleh makhluk Allah tak berhati nurani.

Yang tersisa hanya aku.
Tahukah kau??? Tadi siang manusia mencerca sahabat kita…
Sang matahari yang tak kenal lelah menyinari bumi itu pasti sakit hatinya jika mendengar cercaan dari manusia-manusia itu.
Katanya sinarnya kala itu menyengat siapa saja yang ada di permukaan bumi. Udara panas tak terhingga membuat semua orang hampir menjadi gila.

Aku jadi merasa bersalah, tak bisa membantu membantu manusia, tak bisa melindungi sang matahari dari cercaan manusia.
Sungguh dalam hatiku yang paling dalam aku ingin seperti dulu bersama-sama kawan yang lain menyejukkan udara ke seluruh pelosok dunia
Aku kini tinggal sendiri…. Tak mampu menghisap seluruh polusi ada hadir disini. 
Andai saja masih ada saudaraku, tentu kami bersama-sama melindungi bumi, memberi kesejukank pada semua makhluk Tuhan

Bintang....
malam ini aku sendiri 
Dirimu tak tampak di langit ini
Mungkin kau muncul di bagian lain yang masih asri dan tak berpolusi
 
Bintang....
Aku masih disini....
Sendiiri menuai kerinduan yang mendalam padamu, pada seluruh kenangan saat kau menemaniku setiap malam, mendengarkan seluruh kisahku sambil berkedip mesra dan  membuat siapapun terpesona dengan kedipanmu itu... aku pun demikian, terpesona oleh segala kemilaumu, segala keindahan yang dikarunakan Allah kepadamu. 
Adakah kau ingat??
saat kita bersama bertasbih memujiNya hingga mentari tiba di ufuk timur.. Ku rindu itu semua.

Minggu, 05 Agustus 2012

segores kisah dari terminal

                 
      Siang hari udara ibu kota makin terik, seakan jilatan sinar mataharinya siap melahap apapun yang ada di pemurkaan bumi. Aku... aku masih disini setia dengan tumpukan koran yang siap ku jajajkn pada setiap penumpang bis ibu kota di terminal ini. 
              Nanar ku pandangi setumpuk koran yang terasa makin hari makin tak mampu ku jual. Entah mengapa akhir-akhir ini banyak manusia yang tak tertarik pada gudang wawasan nan berharga ini. Jika masalahnya soal harga, membeli sebuah koran tidak akan membuat mereka jatuh miskin, bahkan jika ku lihat mereka berpakaian indah, bersepatu mahal dan tampak elegan sekali, namun enggan menambah wawasan dengan membaca koran... Hmn jika sudah seperti ini keadaannya aku hanya bisa berhusnuzhon.
              Sekarang dunia makin canggih, mengakses wasasan tak hanya dari sebuah koran, Namun aku yakin Allah tak akan meninggalkan hambanya, seekor cicak yang melata pun mampu mencari makanannya, padahal sang mangsa berupa seekor nyamuk yang terbang kesana kemari. Husnudzon inilah yang makin hari makin menguatkan aku dalam mencari rizki.
              Rasanya istirahat sejak sudah harus ku hentikan, karena kulihat sebuah bis kota kembali bertengger di sudut terminal, menunggu sang penumpang yang hendak berkelana entah dengan tujuan apa, yang aku tahu aku berharap ada secercah harapan disana yang memang Allah janjikan bagi setip hamba Nya yang berikhtiar mencari rezeki yang halal. Ada secercah cahaya yang akan segera ku raih demi berlanjutnya kehidupan anak istriku dirumah....

Nb = terinspirasi dari penjaja koran yang seringsekali ku lihat di sudut terminal....

Kamis, 02 Agustus 2012

The Beauty of Mahakam River


             Dengan note ini, diri ini sekaligus memohon maaf karena telah telat sekali memenuhi ‘janji’ kepada seorang sahabat untuk menceritakan pengalaman mengunjungi pulau terbesar ketiga di dunia ini. Ya... pulau ini berada dalam wilayah negara tercinta kita Indonesia. Pulau Borneo dengan segala pesona keindahan alamnya yang sayang sekali jika dilewatkan begitu saja oleh para pelancongnya. 

kursor