Sabtu, 16 Juli 2011

Hijab itu kini kian samar



            Sungguh disayangkan, sebuah kebijakan pemisahan santri putra dan putri yang dahulu amat dipegang teguh oleh pemimpin pondok, kini mulai pudar. Padahal, kebijakan pemisahan seperti itu sungguh menjaga adanya ikhtilat antara perempuan dan laki-laki.
Bahkan setiap seluruh kegiatan dari kegiatan akbar, sampai kegiatan kecilpun bisa kami lakukan secara masing-masing, tak pernah ada penggabungan kegiatan.
Tetapi kini, saya sungguh kaget ketika melihat berbagai acara yang kini diadakan lebih sering digabung antara perempuan dan laki-laki. Beberapa dari mereka pun tak segan-segan memajang foto berdua antara laki-laki dan perempuan. Sungguh disayangkan, karena ini akan melahirkan generasi yang tak ada ubahnya dengan sekolah diluar (bukan mondok).
 Cari-cari perhatian, PDKT atau semacamnya sampai muncul istilah kakak-kakaan pun menjadi realita yang tampaknya memiliki rating paling tinggi dikalangan mereka. Bukankah hal ini tak ada ubahnya jika mereka sekolah di luar (tidak mondok). Sama saja jika pada nantinya mereka tetap tidak terjaga dalam pergaulan, hanya dibungkus label islami saja. Pacaran menjadi taaruf atau kakak adik dan semacamnya.
Sungguh hal ini bukan maksud saya mencemarkan nama baik lembaga ini, semoga dengan hadirnya tulisan ini bisa menjadi pertimbangan agar keadaan pondok menjadi seperti dulu lagi, tak ada ikhtilat antara santri putra dan putri.
Wallahu ‘alam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kursor