Jumat, 10 Agustus 2012

Nyanyian sebatang Pohon


Bintang…. Mengapa kau tak tampak malam ini?
Menemani kesendirian ku saat ini.
Sebab kini tak ada lagi sanak saudara di sekelilingku.
Semua dibabat habis oleh makhluk Allah tak berhati nurani.

Yang tersisa hanya aku.
Tahukah kau??? Tadi siang manusia mencerca sahabat kita…
Sang matahari yang tak kenal lelah menyinari bumi itu pasti sakit hatinya jika mendengar cercaan dari manusia-manusia itu.
Katanya sinarnya kala itu menyengat siapa saja yang ada di permukaan bumi. Udara panas tak terhingga membuat semua orang hampir menjadi gila.

Aku jadi merasa bersalah, tak bisa membantu membantu manusia, tak bisa melindungi sang matahari dari cercaan manusia.
Sungguh dalam hatiku yang paling dalam aku ingin seperti dulu bersama-sama kawan yang lain menyejukkan udara ke seluruh pelosok dunia
Aku kini tinggal sendiri…. Tak mampu menghisap seluruh polusi ada hadir disini. 
Andai saja masih ada saudaraku, tentu kami bersama-sama melindungi bumi, memberi kesejukank pada semua makhluk Tuhan

Bintang....
malam ini aku sendiri 
Dirimu tak tampak di langit ini
Mungkin kau muncul di bagian lain yang masih asri dan tak berpolusi
 
Bintang....
Aku masih disini....
Sendiiri menuai kerinduan yang mendalam padamu, pada seluruh kenangan saat kau menemaniku setiap malam, mendengarkan seluruh kisahku sambil berkedip mesra dan  membuat siapapun terpesona dengan kedipanmu itu... aku pun demikian, terpesona oleh segala kemilaumu, segala keindahan yang dikarunakan Allah kepadamu. 
Adakah kau ingat??
saat kita bersama bertasbih memujiNya hingga mentari tiba di ufuk timur.. Ku rindu itu semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kursor