Senin, 27 Juni 2011

Valentine Vina



Vina mengeluarkan belanjaan yang berupa coklat batangan, ikan tuna, sayuran serta buku panduan memasak yang baru saja dibelinya.
"Semoga Mas Rian suka menu makan siang yang aku buat di hari kasih sayang ini," ujarnya sekali lagi.
Vina mencoba membuat masakan special di hari valentine ini untuk mengungkapkan rasa cintanya yang begitu dalam pada suaminya. Tak lupa ia juga membuat sendiri cokelat yang akan ia berikan juga sebagai lambang cintanya itu.
            Berpedoman buku resep masakan Vina memulai memadukan bumbu masakan sesuai yang 'perintah' dalam buku resep.
            Vina 'bertarung' kurang lebih satu jam dengan bumbu masakan beserta bahan-bahannya demi membuat masakan special di hari kasih sayang untuk suami tercinta, akhirnya pertarungan kini usai sudah. Ia beralih untuk segera membuat cokelat yang juga berpedoman pada buku resep, maklum saja Vina tak begitu pandai memasak, jadi ia harus betul-betul memperhatikan resep jika tak ingin masakannya menghancurkan acara valentine bersama suaminya.
"Tililit tililit…" suara handphone Vina berbunyi. Vina bergegas menuju sumber suara hanphone yang berada di atas meja makan yang tak jauh dari kompor tempat ia sedang melelehkan cokelat batangan.
"Assalamualaikum Vin, ikut pengajian di masjid kita yuu, tema yang dibahas bagus loh, membahas fakta dibalik valentine," ajak Riana teman karibnya yang kini terlihat lebih 'alim' dan suka ikut acara pengajian dan semacamnya.
"Mmm gimana ya, aku lagi masak buat ngerayain Valentine pertama sama suamiku, dulu-dulu kan statusnya masih pacaran, beda rasanya kalo udah nikah,maaf ya,"
"Yah…sayang banget, padahal nanti kamu tau alasan lebih dalam kenapa aku sering bawel kalo kamu ngerayain valentine. Wassalamualaikum," ucap Riana di ujung telepon dan Vina segera menutupnya tanpa mengucapkan salam karena ia menyadari bahwa langit di luar sana sudah menumpahkan sebagian hujannya ke bumi.
Bergegas Vina mengangkat pakaian yang tadi pagi dijemurnya, segera kambali masuk kedalam rumah setelah semua pakaian telah diselamatkan.
"Aduh makanannya belum di amankan nii, bisa-bisa ada kucing masuk lagi!!!" ujarnya panik ketika ia ingat belum mengamankan masakannya, karena memang kucing seringkali masuk ke dalam rumah dan mencuri beberapa makanan yang ada di meja makan jika dibiarkan tanpa ditutup tudung saji.
            Dan benar saja Vina kalah cepat dengan kucing yang kini tengah berlari ke teras rumah dengan membawa ikan yang sudah dimasaknya dengan penuh cinta. Parahnya lagi, rupanya tadi ia lupa mematikan kompor, jadi tentu saja cokelat batangan yang hendak diolah pun gagal untuk diteruskan.
            "Loh koq berantakan?" tanya mas Rian yang kini sudah tiba diruang makan, ternyata jam sudah menunjukan pukul 12.30, waktu istirahat mas Rian yang selalu dihabiskan dengan makan siang dirumah.
            "Valentinenya gagal deh,"
            "Kita ga usah ngerayain valentine lagi yah, aku dipinjami buku dari temanku nih, sebagai umat Islam kita diharamkan untuk mengikuti kebiasaan Yahudi yang ngerayain Valentine, nanti kamu baca yah," Ucap mas Rian sambil membelai kepala Vina dengan lembut.

-- 451 kata --
diikutkan  pada lomba FF bukan cinta ala valentine day


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kursor