Pengantin Muda ala Abu Hakim
Sudah tiga hari belakangan ini Umar tak bisa tidur dengan
nyenyak. Perkataan kang Irfan sang guru mengajinnya di surau masih terngiang
ngiang di telinganya.
Ya kang Irfan yang baru tiga minggu yang lalu menjadi warga desa sukatani
Bogor ini memang biasa mengisi pengajian remaja yang mm……mm…..bisa dibilang
diminati oleh pemuda sekitar karena gaya bahasanya yang mudah dicerna dan tutur
katanya yang sopan santun kepada siapapun. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Kang
Irfan bisa memberi banyak perubahan terutama bagi pemuda desa Sukatani
ini.Pemuda yang biasanya enggan mengisi surau kini setiap hari kamis sore dan
minggu sore giat mengikuti pengajian
yang diisi oleh kang Irfan.Entah kenapa kang Irfan punya pesona tersendiri yang
bila mengikat para pemuda desa ini.
Seminggu yang lalu kang Irfan mengisi pengajian dengan tema jihad fii
sabilillah.Dia mengatakan bahwa membunuh kaum nasrani wajib hukumnya dan kang
Irfan menggebor geborkan aksi bom bunuh
diri yang akan membawa mereka menuju syurga sebagai pengantin muda disisi
Allah. Tentunya pengetahuan pemuda yang masih awan ini dan didukung pula dengan
tingkat pendidikan yang masih rendah, para pemuda dengan mudah mencerna dan
mengolah isi kajian ini
Malam ini, Umar kembali diliputi kegelisahan yang amat sangat hingga
membuatnya tak bisa tidur karena masih memikirkan perkataan kang Irfan bahwa
orang yang berjihad di jalan Allah dengan aksi bom bunuh diri bisa membawanya
ke syurga yang telah dijanjikan. Ia berharap bisa memberikan hadiah syurga ini
untuk orang tuanya,karena ia tak bisa memberikan apa apa untuk kedua
orangtuanya. Karena si usianya yang ke dua puluh lima ini, ia belum bisa
menghasilkan uang untuk membantu perekonomian orang tuanya…..ya…..hingga detik
ini pun ia belum mempunyai pekerjaan yang tetap….dapat uang juga karena ia
terkadang menjadi tukang panggul beras dipasar yang hasilnya pun tidak
seberapa…….
Sungguh malam ini ia mengalami perang di lubuk hatinya yang paling dalam.
Perkataan kang Irfan bahwa orang yang mati syahid di jalan Allah dapat mengajak
orangtuanya masuk syurga sangat memiliki pengaruh yang cukup besar untuk
dirinya…….ya karena alasan itu ia ingin
sekali mengajak orangtuanya ikut serta ke dalam syurga yang telah dijanjikan.
Gejolak perang batin mulai diasakannya saat kang Irfan
mengajak Umar untuk ikut serta dalam aksi bom bunuh diri di Hotel Kaisar tiga
hari yang lalu. Acara bom bunuh diri itu kan dilaksanakan sekitar pertengahan
bulan Juli, berarti sekitar tanggal limabelasan.Berarti Umar hanya punya waktu
sekitar 3 hari untuk berfikir. Disatu sisi ia ingin jihad di jalan Allah dan
mendapatkan syurga tapi di lain sisi hatinya mengatakan bahwa ia masih takut
mengahadapi kematian.
***
“Assalamualaikum ya Umar”Sapa kang Irfan seusai shalat asar berjamaah
“wa…wa..walaikum salam”jawab umar sedikit ragu.Ia takut kang Irfan
menyenggol nyenggol masalah aksi bom bunuh diri ini.
“Bagaimana tentang tawaran yang kuberikan?kamu masih merahasiakannya
bukan?ku butuh jawabanmu sekarang. Karena besok kamu akan kulatih bersama
mujahidin lainnya”
“ya aku siap kang!!!”jawabnya.
Entah dari mana kekuatan ini bisa terucap begitu saja dai mulut
Umar.Padahal ia sama sekali belum memikirkan secara matang mengenai misi ini.
“ya sudah terima kasih. Sampai jumpa besok, kutunggu kau jam tujuh pagi
di rumahku. Wassalamualaikum ya Umar”
“Walaikum salam” Jawabnya lemah. Entah kenapa kang Irfan melah lebih
memilih dirinya untuk mengemban misi ini. Mengapa bukan yang lain saja??Begitu
pikirnya saat kang Irfan mengajaknya dua hari yang lalu. “Mungkin karena Umar
adalah orang yang paling dekat dengan kang Irfan sehingga dia lebih enak
membicarakan hal ini jika merasa sudah dekat” gumamnya sendiri tepatnya hati
kecilnya yang berkata demikian.
***
Hari yang dinantikan pun tiba,ia kini berada di depan hotel Kaisar utnuk
melaksanakan misinya sebagai “pengantin muda” yang akan berjihad di jalan
Allah.Tak satupun dari keluarganya mengetahui akan hal ini. Selama dua hari
pula ia telah dilatih dengan berbagai latihan baik fisik maupun mental untuk menjadi
seorang “pengantin muda” yang baik.
Ia mengucapkan Akllahu akbar dan Bismilllah dalam hatinya sebelum
memasuki hotel.
Kini Ia berjalan dengan santainya menuju ke ruang dansa yang malam ini
sedang dikunjungi banyak pengunjung. Entah sengaja datang untuk berdansa atau
hanya sekedar menghabiskan waktu malam nya bersama pasangannya.
“DHUARRRRRRRRRR………………..”
“DHUARRRRRRRRRR………………..”
Umar merasakan tubuhnya melayang begitu ringan entah ke arah mana yang
penting ia tidak bisa mengingat apa apa lagi selain tersenyum menanti syurga
yang telah dijanjikan oleh Allah kepada orang yang berjihad di jalan Allah.
***
“Kini berita mengenai aksi bom bunuh diri menghiasi berbagai media informasi, baik media cetak
maupun media elektonik. Kini pencarian sang Gembong Teroris Abu Hakim pun semakin di perketat karena aksi
gerak sang teroris begitu cepat, informasi terakhir menyimpulkan bahwa ia
sering berganti ganti wajah dalam rangka penyamaran, terakhir ia sempat tinggal
di desa Sukatani Bogor dengan menggunakan nama Irfan. Berwaspadalah siapa tahu
daerah kalian yang menjadi sasaran berikutnya”
Begitulah salah satu cuplikan berita di media massa, dan Islam yang lebih
banyak mendapatkan tuduhan atas terjadinya kejadian ini.
NB : Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan dengan cerpen ini. sungguh ini murni hanya sebuah cerpen sebagai bagian dari cara saya melejitkan potensi. Cerpen ini cukup lama tersimpan di notebook saya karena sebelumnya ada seseorang yang pernah menuliskan kalimat-kalimat yang menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan cerpen ini. Tetap berusaha menjadi yang terbaik !!! SEMANGAT !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar