Minggu, 24 Juni 2012

Pengantin Muda ala Abu Hakim


Pengantin Muda ala Abu Hakim

            Sudah tiga hari  belakangan ini Umar tak bisa tidur dengan nyenyak. Perkataan kang Irfan sang guru mengajinnya di surau masih terngiang ngiang di telinganya.
Ya kang Irfan yang baru tiga  minggu yang lalu menjadi warga desa sukatani Bogor ini memang biasa mengisi pengajian remaja yang mm……mm…..bisa dibilang diminati oleh pemuda sekitar karena gaya bahasanya yang mudah dicerna dan tutur katanya yang sopan santun kepada siapapun. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa Kang Irfan bisa memberi banyak perubahan terutama bagi pemuda desa Sukatani ini.Pemuda yang biasanya enggan mengisi surau kini setiap hari kamis sore dan minggu sore giat  mengikuti pengajian yang diisi oleh kang Irfan.Entah kenapa kang Irfan punya pesona tersendiri yang bila mengikat para pemuda desa ini.
Seminggu yang lalu kang Irfan mengisi pengajian dengan tema jihad fii sabilillah.Dia mengatakan bahwa membunuh kaum nasrani wajib hukumnya dan kang Irfan menggebor geborkan  aksi bom bunuh diri yang akan membawa mereka menuju syurga sebagai pengantin muda disisi Allah. Tentunya pengetahuan pemuda yang masih awan ini dan didukung pula dengan tingkat pendidikan yang masih rendah, para pemuda dengan mudah mencerna dan mengolah  isi kajian ini
Malam ini, Umar kembali diliputi kegelisahan yang amat sangat hingga membuatnya tak bisa tidur karena masih memikirkan perkataan kang Irfan bahwa orang yang berjihad di jalan Allah dengan aksi bom bunuh diri bisa membawanya ke syurga yang telah dijanjikan. Ia berharap bisa memberikan hadiah syurga ini untuk orang tuanya,karena ia tak bisa memberikan apa apa untuk kedua orangtuanya. Karena si usianya yang ke dua puluh lima ini, ia belum bisa menghasilkan uang untuk membantu perekonomian orang tuanya…..ya…..hingga detik ini pun ia belum mempunyai pekerjaan yang tetap….dapat uang juga karena ia terkadang menjadi tukang panggul beras dipasar yang hasilnya pun tidak seberapa…….
Sungguh malam ini ia mengalami perang di lubuk hatinya yang paling dalam. Perkataan kang Irfan bahwa orang yang mati syahid di jalan Allah dapat mengajak orangtuanya masuk syurga sangat memiliki pengaruh yang cukup besar untuk dirinya…….ya karena  alasan itu ia ingin sekali mengajak orangtuanya ikut serta ke dalam syurga yang telah dijanjikan.
 Gejolak perang  batin mulai diasakannya saat kang Irfan mengajak Umar untuk ikut serta dalam aksi bom bunuh diri di Hotel Kaisar tiga hari yang lalu. Acara bom bunuh diri itu kan dilaksanakan sekitar pertengahan bulan Juli, berarti sekitar tanggal limabelasan.Berarti Umar hanya punya waktu sekitar 3 hari untuk berfikir. Disatu sisi ia ingin jihad di jalan Allah dan mendapatkan syurga tapi di lain sisi hatinya mengatakan bahwa ia masih takut mengahadapi kematian.
***
“Assalamualaikum ya Umar”Sapa kang Irfan seusai shalat asar berjamaah
“wa…wa..walaikum salam”jawab umar sedikit ragu.Ia takut kang Irfan menyenggol nyenggol masalah aksi bom bunuh diri ini.
“Bagaimana tentang tawaran yang kuberikan?kamu masih merahasiakannya bukan?ku butuh jawabanmu sekarang. Karena besok kamu akan kulatih bersama mujahidin lainnya”
“ya aku siap kang!!!”jawabnya.
Entah dari mana kekuatan ini bisa terucap begitu saja dai mulut Umar.Padahal ia sama sekali belum memikirkan secara matang mengenai misi ini.
“ya sudah terima kasih. Sampai jumpa besok, kutunggu kau jam tujuh pagi di rumahku. Wassalamualaikum ya Umar”
“Walaikum salam” Jawabnya lemah. Entah kenapa kang Irfan melah lebih memilih dirinya untuk mengemban misi ini. Mengapa bukan yang lain saja??Begitu pikirnya saat kang Irfan mengajaknya dua hari yang lalu. “Mungkin karena Umar adalah orang yang paling dekat dengan kang Irfan sehingga dia lebih enak membicarakan hal ini jika merasa sudah dekat” gumamnya sendiri tepatnya hati kecilnya yang berkata demikian.
***
Hari yang dinantikan pun tiba,ia kini berada di depan hotel Kaisar utnuk melaksanakan misinya sebagai “pengantin muda” yang akan berjihad di jalan Allah.Tak satupun dari keluarganya mengetahui akan hal ini. Selama dua hari pula ia telah dilatih dengan berbagai latihan baik fisik maupun mental untuk menjadi seorang “pengantin muda” yang baik.
Ia mengucapkan Akllahu akbar dan Bismilllah dalam hatinya sebelum memasuki hotel.
Kini Ia berjalan dengan santainya menuju ke ruang dansa yang malam ini sedang dikunjungi banyak pengunjung. Entah sengaja datang untuk berdansa atau hanya sekedar menghabiskan waktu malam nya bersama pasangannya.
“DHUARRRRRRRRRR………………..”
“DHUARRRRRRRRRR………………..”
Umar merasakan tubuhnya melayang begitu ringan entah ke arah mana yang penting ia tidak bisa mengingat apa apa lagi selain tersenyum menanti syurga yang telah dijanjikan oleh Allah kepada orang yang berjihad di jalan Allah.


***
“Kini berita mengenai aksi bom bunuh diri menghiasi  berbagai media informasi, baik media cetak maupun media elektonik. Kini pencarian sang Gembong Teroris  Abu Hakim pun semakin di perketat karena aksi gerak sang teroris begitu cepat, informasi terakhir menyimpulkan bahwa ia sering berganti ganti wajah dalam rangka penyamaran, terakhir ia sempat tinggal di desa Sukatani Bogor dengan menggunakan nama Irfan. Berwaspadalah siapa tahu daerah kalian yang menjadi sasaran berikutnya”
Begitulah salah satu cuplikan berita di media massa, dan Islam yang lebih banyak mendapatkan tuduhan atas terjadinya kejadian ini.

NB : Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan dengan cerpen ini. sungguh ini murni hanya sebuah cerpen sebagai bagian dari cara saya melejitkan potensi. Cerpen ini cukup lama tersimpan di notebook saya karena sebelumnya ada seseorang yang pernah menuliskan kalimat-kalimat yang menyatakan bahwa ia tidak setuju dengan cerpen ini. Tetap berusaha menjadi yang terbaik !!! SEMANGAT !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kursor