Selasa, 09 Oktober 2012

Berhentilah mencari pembelaan diri agar diri terbebas dari belenggu kegagalan.


            Pembelaan terhadap diri itu akan menutup pintu kesempatan hebat untuk mencapai visi. Banyak orang yang berlindung dibalik kekurangan-kekurangan dirinya bahkan sengaja dicari-cari agar ia mempunyai tameng jika ada yang bertanya “kenapa kamu tidak bisa sukses?”. Memang tidak ada orang yang sempuran namun mengeluh dan mencari-cari alasan adalah sebuah pilihan.  Pencapaian Visi akan terganggu jika kita terbiasa melakukan pembelaan diri.  Coba Tanya pada orang sukses atau bacalah biografi mereka, tak ada alasan dalam kamus mereka.  Kita pun patut meniru mereka, jika kita tidak sukses, janganlah kita mencari-cari alasan “ahhhh saya kan pemalu,” “ahh saya kan tidak pandai berbisnis.” “ahhh saya gampang sakit, jadi tentu saja tidak bisa ikut banyak kegiatan.” Parahnya, jika kita terbiasa dengan kalimat-kalimat mengeluh seperti ini, secara tidak langsung otak bawah sadar memprosesnya sehingga menjadi karakter, dan menjadi kepribadian yang mudah mengeluh.
Berhentilah mengeluhh !!!. Heiiiii mengeluh itu berbahaya lohhh… mengapa? Karena mengeluh berarti  kita ikut berkontribusi menambah beban bagi diri kita sendiri, jadi beban kita semakin bertambah dengan keluhan-keluhan yang terlontar dari diri kita.
Oh yaa…Terkadang kita juga salah persepsi mengenai sikap bersyukur. Kita terkadang berkata “Ahh bersyukur aja dapet gaji kecil, masih mending daripada ga dapet gaji.” Justru bersyukur yang dianjurkan adalah, dengan semakin berusaha mengerahkan seluruh kemampuan agar mendapatkan - dalam hal ini tentunya-  gaji lebih. Karena memang manusia memiliki potensi luar biasa untuk sukses, tinggal bagaimana diri kita mengatur dan memposisikan apakah kita akan selalu berlindung dibalik kekurangan-kekurangan diri dan keluhan-keluhan tak berguna? Everything is possible, possible is nothing.
            Kita harus selalu meneliti dalam laboratorium kehidupan kita, mengapa orang lain bisa sukses sedangkan kita masih gini-gini aja? Jangan-jangan selama ini kita masih terkurung oleh alasan-alasan fiktif yang sengaja kita cari untuk melindungi wajah kita yang penuh bopeng?
Afirmasi-afirmasi positif harus sering kita konsumsi agar asupan yang kita berikan pada otak hanya yang baik-baik saja dan hilangkan alasan dalam diri kita, karena jika sudah muncul satu saja alasan maka alasan kedua, ketigga serta alasan-alasan yang selanjutnya akan mudah sekali muncul. Setiap orang pasti diwarnai oleh berbagai permasalahan hidup namun mencari alasan mengapa kita gagal adalah suatu pilihan. Kini tergantung kita, akan memilih yang mana? 

Kamis, 4 Oktober 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kursor