Kesal….
Ia pendam kesal
itu sendiri
Disini di dalam
kalbu, mesti ia tak menyadari bahwa kekesalan itu telah menggerogoti tiap sudut
hati sucinya.
Geram….
Hanya geram dan
mengepalkan tangan dibawah meja yang dapat ia lalukan sebagai tanda tak setuju
atas sebuah penghinaan.
Penghinaan….
Setiap kata
yang meluncur dari bibirnya tak ubahnya meriam yang bahkan dentumannya pun
dapat membuat orang mati seketika.
Namun ia sadar,
ia bukan siapa-siapa
Disini bukan
untuk berfikir negative
Melainkan
merajut mimpi tuk raih visi
Agar kelak
kejadian ini tak terulang…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar