Sabtu, 27 Oktober 2012

Second step

Integritas
            Seingat saya, saya sudah memposting pengertian integritas namun akan saya bahasa lagi disini. Integritas adalah melakukan hal yang baik walau tak ada satu orang pun yang melihat. Berapa banyak orang yang hingg saat ini memelihara integritas dirinya. Bahkan saya pun masih belajar untuk itu. Ada unsure keikhlasan dalam integritas karena memang tak ada yang melihat perbuatan kita kecuali Allah swt. Disinlah keikhlasan dan kejujuran diri dipertaruhkan. Karena seorang pemenang tidak mengharapkan sesuatu atas perbuatan baik yang ia lakukan.
            Manusia pada dasarnya begerak hanya untuk dua kegiatan yaitu untuk mencari kesenangan atau menghindar dari rasa sakit. Saat ini kegiatan jenis yang mana nihh kita?
Leader pun akan terus melesat terbang menembuh langit kesuksesan walau hanya seorang diri. Tak peduli berapa banyak orang yang mencacinya, berapa banyak orang yang mengkhianatinya, namun lagi-lagi ia maafkan dan ia lupakan rasa sakit hati itu untuk terus terbang. Kekecawaan itu tidak berpengaruh sedikitpun dalam hidupnya.
Miracle of ant
            Ada sebait kisah inspiratif dari koloni semut yang patut kita renungkan. Tahukah kita bahwa semut pencari makanan itu memiliki integritas yang sangaaat tinggi. Mengapa? Karena ia seorang leder yang ikhlas mencari sumber makanan untuk seuruh anggota koloninya, walau mungkin maut bisa datang kapan saja. Bisa saja ia terinjak manusia, tersiram air, tertindih beban dan lain sebagainya.
            Lalu apa yang ia lakukan setelah ia mendapatkan sumber makanan? Adakah ia mencicipinya? Atau mengenyangkan perutnya dulu karena merasa  lelah seharian mencari sumber makanan?hmnnn tidak sama sekali, ia tak memakan itu, karena jika ia ketahuan oleh algojo semut, maka dirinya akan dibunuh sebagai balasan atas perbuatan menyimpangnya. Namun semut memiliki integritas yang sangat tinggi, ia tak sedikit pun menyentuh makanan tersebut walau tak ada satu semut pun yang melihatnya. Dengan segera ia kembali ke sarang nya dengan member sinyal-sinyal di setiap jalan yang dilaluinya. Hebat bukan?
            Ketika tentara pembawa makanan semut datang untuk mengangkut bahan makanan ke dalam sarang nya, adakah yang berkhianat? Maksud khianat disini, ketika kita meletakkan makanan lain di tengah perjalanannya, tak ada satu ekor semut pun yang berani mendekatinya kecuali jika telah diizinkan oleh sang komandan.
Adakah manusia yang seperti itu? Mudah-mudahan integritas kita makin terlatih demi hidup yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kursor