. Kondisi
seperti ini rasanya cocok untuk orang-orang yang masih terbuai dengan waktu.
Manusia diberikan waktu yang sama yaitu 24 jam. Namun mengapa beberapa orang
bisa sukses dan beberapanya lagi menjadi pencundang. Karena orang sukses
betuk-betul memahami pentingnya setiap detik dalam kehidupannya. Push the
limit, karena manusia mempunyai kapasitas luar biasa jika kita mau menjadikan
diri kita layak memiliki kapasitas yang besar. Bagaimana caranya? Yaitu dengan
terus mengerjakan yang terbaik tanpa diiringi banyak dalih.
Bisakah kamu
mendapatkan uang 10 jt dalam waktu semalam? Jika dalam kondisi nyaman seperti
saat ini tentu rata-rata jawaban nya adalah tidak. Namun jika dalam keadaan
terdesak misalnya ada hal-hal yang tidak diinginkan, salah seorang keluarga
kita sakit dan butuh uang 10 jt untuk biaya pengobatan, akankah kita berusaha
untuk mencarinya? Mampukah kita mendapatkannya? Jawabannya mampu tak mampu
harus berhasil mendapatkannya. Seperti itulah hidup kita, terkadang kita
menjadi orang sukses itu harus ‘ditekan’ terlebih dulu. Karena memang masih
banyak dari kita yang enggan keluar dari zona nyaman. Orang besar adalah orang
yang mampu keluar dari zona nyaman untuk mencapai visinya. Keadaan tertekan
seperti itu menjadikan diri mempunyai pertahanan hebat sehingga makin kebal
dengan yang namanya kesedihan, ujian dan musibah. Dirinya terus dilatih oleh
keadaan untuk terus melejitkan potensi diri.
Bahkan kata MR saya = orang yang sibuk adalah orang yang sebetulnya
pandai mengatur waktu. #nyambung ga sih sama judulnya? Anggap nyambung aja ya,
karena kalimat tersebut terlintas ketika menulis ini#
Sekali lagi
saya tulis bahwa orang yang sibuk adalah orang yang pandai mengatur waktu.
Bagaimana bisa Allah memberikan kesibukan pada seorang hamba jika orang
tersebut tak mampu menjalani kesibukannya dengan professional. Bukankah Allah
tidak memberikan ujian diluar batas kemampuan hambanya. Orang yang sibuk tentu
sudah dipercaya oleh Allah untuk mengemban suatu amanah khusus.
O ya, lihat
saja saudara kita di Plaestina yang ketika usia tujuh tahun sudah mengahafal
al-quran !! mampukah kita? Sudah bisa apa kita di usia tujuh tahun? adakah
kebanggaan yang lebih baik dari menghafal quran yang kita raih ketika usia tujuh
tahun? Haruskah kita dihadapkan pada keadaan mendesak seperti perang di
Palestina agar kita mampu bangkit dan mengudara dengan memaksimalkan segala
kemampuan kita?
Ditulis Rabu, 10 Oktober 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar